Review Polytron ZAP 5

Sebagai warga Indonesia, kita patut berbangga. Produsen elektronik dalam negeri, yakni Polytron, berhasil menciptakan smartphone Android lokal pertama yang sudah mendukung 4G. Meski hanya sebagian komponen yang berasal asli dari Indonesia, hal tersebut tetap membanggakan. Uniknya, Polytron menjualnya dengan harga hanya Rp1,1 juta.

Kelebihan

Android 4G termurah di Indonesia. Untuk urusan harga, rasanya tidak ada yang bisa mengalahkan Polytron ZAP 5. Dengan harga Rp1,1 juta, smartphone ini melenggang sendiri menjadi yang termurah. Sejauh ini, hanya ada dua pesaing dekatnya, yaitu Lenovo A6000 dan Xiaomi Redmi 2 yang dijual seharga Rp1,6 juta.

Prosesor berkualitas. Cukup mengherankan mengetahui Polytron membekali ZAP 5 dengan prosesor quad-core berkelas. Biasanya, smartphone di kisaran harga Rp1 juta hanya menggunakan prosesor MediaTek. Berbekal prosesor Snapdragon 410 1,2 GHz dan Adreno 306, Polytron ZAP 5 asyik diajak bermain game berat. Pengujian AnTuTu Benchmark 5.6.2 menghasilkan skor 21.195 poin.

Bodi ringan dan ringkas. Polytron ZAP 5 masih nyaman dioperasikan dengan satu tangan karena layarnya berdimensi 4,5 inci. Meski memiliki ketebalan 9,6 mm, bobot Polytron ZAP 5 tergolong ringan di bawah 150 gram. Hal ini juga membuatnya nyaman dikantongi.

Jaringan 4G sangat luas. Anda bisa menggunakan jaringan 4G pada Polytron ZAP 5 hampir di seluruh dunia. Smartphone ini mendukung jaringan 4G mulai dari frekuensi 800 MHz, 850 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, 2100 MHz, hingga 2600 MHz.

Android KitKat 4.4.4. Meski murah, bukan berarti Polytron ZAP 5 tertinggal dari sisi sistem operasi. Sama seperti prosesornya yang tergolong baru, OS smartphone ini juga masih tergolong segar dan tidak ketinggalan. OS tersebut memiliki UI yang smooth karena Polytron ZAP 5 memiliki RAM 1 GB. Polytron juga menjanjikan smartphone ini akan mendapat upgrade Lollipop.

Kekurangan

Resolusi layar rendah. Tadinya kami mengira Polytron ZAP 5 akan dibekali resolusi layar HD 720p. Kenyataannya, resolusi layarnya hanya 854 x 480 piksel. Dengan begitu, ketka bermain game, Anda akan merasa gambar yang disajikan tidak tajam.

Kapasitas baterai kecil. Dengan dukungan dual SIM dimana salah satunya sudah mendukung 4G, Polytron ZAP 5 hanya disokong baterai 1.650 mAh saja. Jelas, kapasitas tersebut membuatnya kewalahan untuk bisa bertahan lebih dari 10 jam.

Layar mudah berminyak. Tidak hanya beresolusi rendah, tipe layar pada Polytron ZAP 5 juga mudah kotor alias berminyak. Jadi, Anda harus sering-sering membersihkannya atau menyiasatinya dengan menggunakan screenguard khusus agar tampilannya layarnya saat menyala tetap terlihat jelas.

Kamera standar. Kamera utama Polytron ZAP 5 hanya beresolusi 5 MP. Untungnya, kamera tersebut masih memiliki flash dan fitur autofocus. Namun bagaimana pun juga, kami merasa kameranya tetap tergolong standar, terutama ketika memotret di area kurang terang. Meski tidak buruk, kameranya tetap kurang asyik untuk Anda yang hobi memotret.

UI miskin fitur. User interface pada Polytron ZAP 5 adalah bawaan dari Google. Tampilannya cukup baik dengan ikon aplikasi yang menarik. Sayang, Polytron tidak menyediakan fitur tambahan sehingga tidak ada kustomisasi yang bisa Anda lakukan pada UI-nya.

Kesimpulan

Kami akan tetap menilai Polytron ZAP 5 sebagai smartphone 4G yang layak untuk dibeli, terutama bagi Anda pengguna yang mencari smartphone murah dengan performa kencang untuk multitasking dan bermain game. Dengan harga hanya Rp1,1 juta, apa yang ditawarkan oleh smartphone ini terasa pantas dan tergolong baik.