Review Huawei FreeLace: Dukungan USB Type-C dengan Baterai Tahan Lama
Huawei baru saja memboyong earbud neckband terbarunya ke Indonesia. Satu hal yang menarik, perangkat ini punya dukungan USB Type-C dan HiPair yang kompatibel dengan smartphone Huawei.
Hingga saat ini earbud nirkabel sudah banyak beredar di pasaran. Meski begitu, Huawei FreeLace bisa dikatakan sebagai headphone nirkabel yang sangat menonjol. Pasalnya, perangkat ini datang dengan steker USB Type-C yang terintegrasi. Ini memungkinkan pengguna mengisi ulang earbud neckband itu dari mana saja.
Ya! Didukung dengan steker USB Type-C, memungkinkan pengguna juga bisa mengisi baterai Huawei FreeLace dari smartphone yang memiliki input USB Type-C. Nah! Buat kalian yang mau tahu lebih lanjut mengenai headphone nirkabel ini, baca reviewnya hingga selesai.
Bagaimana rasanya menggunakan Huawei FreeLace?
Kita tahu, AirPods yang dibuat oleh Apple tentunya sangat cocok untuk mereka pengguna iPhone. Nah! FreeLace ini sangat cocok dipasangkan dengan smartphone buatan Huawei. Tentu saja, smartphone Huawei yang sudah dibekali port USB Type-C, seperti Huawei P30 Pro atau Mate 20 Pro.
Cocok untuk smartphone Huawei yang telah dibekali port USB Type-C karena FreeLace dibekali fitur HiPair. Lewat fitur ini secara otomatis FreeLace dapat terhubung ke smartphone dengan lebih mudah. Atau tepatnya, pengguna tidak lagi direpotkan untuk menghubungkannya secara konvensional.
Ya! Yang mengecewakan tentu saja fitur HiPair hanya dapat bekerja dengan perangkat yang telah dipatenkan, dalam hal ini smartphone Huawei yang sudah dibekali port USB Type-C dan menjalankan EMUI 9.1 atau yang terbaru. Tentunya, hal ini memang sangat disayangkan.
Namun, jika kalian menancapkan FreeLace ke smartphone non-Huawei, memang masih ada manfaatnya, yakni bisa mengisi ulang baterai earbud neckband tersebut. Selama menggunakan FreeLace, perangkat ini punya masa pakai baterai selama 16 jam untuk mendengarkan lagu.
Meskipun sudah lebih dari cukup untuk pemakaian umum, namun masa baterai jauh dari klaim yang disebutkan oleh Huawei dalam situs resminya. Dikatakan, Huawei FreeLace memiliki baterai berkapasitas 120 mAh yang mampu bertahan hingga 18 jam untuk memutar musik, 13 jam untuk waktu bicara dan 12 hari untuk standby.
Namun satu hal yang cukup menarik, kalian akan merasa betah dengan earbud neckband ini. Leher karet fleksibel yang nyaman dan penutup ujung logam terasa lebih premium daripada komponen plastik yang banyak digunakan untuk perangkat sejenis.
Tidak peduli ukuran ear tips yang digunakan, nozel miring yang masuk ketelinga mudah terjatuh saat menggunakan FreeLace sambil berolah raga, seperti berlari misalnya. Ya! Bisa jadi ini tampaknya konsekuensi dari bahan silikon yang digunakan untuk ear tips-nya.
Apakah Huawei FreeLace berfungsi untuk panggilan telepon?
Seperti juga headphone wireless lainnya, Huawei sudah barang tentu menyelipkan fitur panggilan telepon. Ya! Selama kalian tidak banyak bergerak, komunikasi untuk menjawab panggilan telepon bakal terdengar jelas. Hal ini karena Huawei telah membekali mikrofon yang ada pada FreeLace dengan teknologi noise-cancelling.
Teknologi noise-cancelling yang ada pada mikrofonnya ini tentu sangat berguna, apalagi jika kalian harus menjawab panggilan telepon saat berada di lingkungan yang bising. Sempat menjajal untuk menjawab panggilan di tengah hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang, suara percakapan masih terdengar jelas dengan volume 25 persen.
Nah! Yang sangat disayangkan adalah penempatan mikrofon pada FreeLace ini. Seringkali memaksanya untuk bergesekan dengan kerah pakaian yang kita gunakan, apalagi jika kita menggunakan kemeja. Akan lebih baik kalian diam alias tidak perlu banyak bergera ketika menjawab panggilan telepon menggunakan Huawei FreeLace.
Cara hubungkan Huawei FreeLace ke smartphone
Seperti yang telah disebutkan di atas, FreeLace benar-benar menjadi “aksesoris” terbaik bagi smartphone Huawei, terutama untuk smartphone Huawei yang telah dibekali USB Type-C. Ya! Itu semua berkat fitur HiPair yang disematkan oleh Huawei ke dalam FreeLace.
Nah! Bagaimana jika kalian tertarik untuk membeli FreeLace, namun smartphone yang digunakan bukanlah Huawei P30 Pro atau Mate 20 Pro? Tak perlu pusing, kalian tetap bisa menghubungkan earbud neckband ini melalui Bluetooth dengan cara yang konvensional. Ya! Memang akhirnya “menghilangkan” fitur HiPair yang dimiliki.
Sekadar informasi untuk kalian, FreeLace telah dibekali dengan Bluetooth 5.0. Berkat konektivitas yang dimilikinya itu, Huawei pun menjanjikan bahwa FreeLace mampu menyajikan koneksi yang dapat diandalkan. Sayangnya, perangkat ini tidak mendukung codec Bluetooth berkualitas tinggi, hanya AAC dan SBC.
Huawei sendiri merancang FreeLace dengan dynamic driver berukuran 9,2 mm dan suara yang dihasilkan cukup seimbang. Ketika menggunakan earbud neckband ini untuk mendengarkan berbagai genre musik, suara yang disemburkan begitu jelas, meskipun ada penekanan pada suara bass.
Namun, isolasi adalah cerita lain. Ya! FreeLace bisa dikatakan tidak mampu untuk mengurangi kebisingan suara dari lingkungan sekitar. Jika kalian mendengarkan musik yang dikelilingi suara keras seperti di pinggir jalan, ini dapat mengurangi kualitas audio dan memaksa kalian untuk menambah volume.
Desain Huawei FreeLace jadi nilai jual
Huawei memang terbilang pintar untuk merancang FreeLace, terutama dari sisi desain yang ditawarkan. Huawei FreeLace datang dengan material karet yang begitu lembut untuk membungkus kabel. Punya finishing lembut, membuat FreeLace begitu aman bersentuhan dengan kulit di leher.
Hal menarik lainnya, Huawei juga menyelipkan flexible memory cable yang terbuat dari nickle-titanium alloy. Ya! Material ini begitu lentur sehingga kalian tak perlu khawatir mudah patah ketika FreeLace ini digulung untuk disimpan ke dalam saku celana saat tidak digunakan.
Ada dua besi metal berbentuk kotak di sisi kanan dan kiri kabel. Di sisi kiri, kotak tersebut dimanfaatkan oleh Huawei untuk menempatkan baterai lithium berkapasitas 120 mAh. Nah! Berkat teknologi 3C yang disematkan, baterai ini pun dapat diisi 3x kali lebih cepat.
Sementara di sisi kanan, besi metal berbentuk kotak berfungsi untuk navigasi dengan empat tombol yang disematkan, yakni tombol multi fungsi, volume-up, volume-down dan power. Selain itu, kalian juga bisa menemukan konektor USB Type-C yang ditandai dengan list berwarna merah.
Satu lagi yang menjadi daya tarik FreeLace, yakni pada bagian belakang kedua ear tips ada Magnetic Switch. Uniknya, ketika kedua ear tips ini menempel, akan mematikan secara otomatis musik yang sedang kita dengar. Tentu saja fitur ini memberikan rasa nyaman ketika kita tidak mau repot mematikan musik yang sedang kita putar.
Baca juga
- Review Galaxy Fit e: Smartband Murmer dari Samsung
- Review Galaxy Tab A 10.1 (2019): Tabletnya Penikmat Hiburan
- Review Honor 10 Lite: Tampang Flagship Harga Mid-range
Kelebihan dan kekurangan Huawei FreeLace
Sebelum berbicara soal kelebihan dan kekurangan Huawei FreeLace, earbud neckband ini dijual di Indonesia dengan harga yang begitu menarik perhatian, yakni dibanderol Rp999.000. Ada dua pilihan warna yang ditawarkan, yakni Graphite Black dan Amber Sunrise.
Keunggulannya, FreeLace punya desain yang menarik dan material premium yang digunakan. Daya pakai baterainya juga terbilang lama untuk memutar musik. USB Type-C juga menjadi salah satu nilai jual yang ditawarkan, di tambah dalam paket penjualannya Huawei juga memberikan banyak pilihan ukuran silikon untuk ear tips.
Meski HiPair yang disematkan ke dalam earbud neck neckband ini terbilang menarik, sangat disayangkan fitur tersebut hanya berjalan normal pada smartphone Huawei. Oh ya! FreeLace juga sudah punya sertifikasi IPX 5 sehingga pengguna tak perlu khawatir dengan air keringat di leher atau terguyur air hujan ketika digunakan.
Fitur noise-cancelling pada mikrofon bisa memberikan rasa nyaman ketika kita menjawab panggilan telepon. Hanya saja, kalian tidak bisa berharap banyak ketika menggunakan Huawei FreeLace ini untuk mendengarkan musik di tengah-tengah lingkungan yang bising.