Mengenal Asal-usul Emoticon dan Emoji

Bercengkrama adalah salah satu bagian paling penting dari kehidupan manusia, entah itu dilakukan secara langsung (bertatap muka) maupun secara virtual lewat visual (melalui media). Jika kita hidup di zaman Majapahit, komunikasi visual hanya dapat direalisasikan melalui surat yang ditulis pada batu, daun, dan kertas.

Berbeda 180 derajat, dijaman now kita dapat menyapa, mengobrol, mengirim pesan, bahkan saling curhat menggunakan smartphone dan aplikasi perpesanan. Sebelumnya, aplikasi ini sering dikenal dengan istilah SMS, tetapi saat ini ada ratusan jenis aplikasi perpesanan yang tersedia dan dapat digunakan secara gratis.

Aplikasi perpesanan selalu dilengkapi dengan emoticon. Mengapa? Sebab, berbicara secara visual (melalui tulisan) memiliki kekurangan, dimana kita tidak dapat menggambarkan ekspresi ketika berkomunikasi. Kata “diam” dalam tulisan bisa terdengar sangat kasar, bisa juga terdengar santai, atau bahkan terdengar sangat lembut, tergantung bagaimana tanggapan yang membaca. Untuk itulah, emoticon diciptakan.

Melalui emoticon kita dapat dengan mudah menggambarkan ekspresi ketika berbicara melalui tulisan. Namun, pernahkah Anda berpikir siapa penemu dan pencipta emoticon? Dan dari mana asalnya? Tentu emoticon tidak tercipta begitu saja karena tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Ada sejarah dibalik terciptanya gambar-gambar lucu tersebut. Dan berikut ini adalah sejarah terciptanya emoticon menurut beberapa sumber terpercaya.

Transkrip pidato Abraham Lincoln

Abraham Lincoln, Presiden kebanggaan Amerika Serikat ini dikenal sebagai salah satu orang yang kerap melontarkan pidato-pidato persatuan dan kesatuan. Tentu setiap pidato yang beliau ucapkan diliput oleh berbagai media, termasuk New York Times yang berhasil menemukan salah satu transkip pidato milik Lincoln.

Dalam pidato tersebut, tampak keberadaan emoticon berbentuk “;)”. Hingga kini penulisan emoticon itu masih diragukan, karena tak menutup kemungkinan karena typo atau kesalahan dalam pengetikan. Kendati begitu, setidaknya Lincoln berhasil menciptakan emoticon “senyum dengan mata berkedip” secara sengaja atau tidak sengaja.

Tipografi buatan Puck

Puck, majalah humor yang terbit pada tahun 1871-1918 sempat menerbitkan ulasan mengenai kesalahan pengetikan yang dapat digunakan untuk mengekspresikan diri. Kala itu, Puck berhasil menciptakan empat jenis emoticon, di antaranya bahagia, melankolis, muka datar, dan muka kaget (kagum).

Emoticon MacKenzie

Media asal Inggris, Guardian, menyebutkan bahwa Kevin MacKenzie (editor buku ternama) turut andil dalam terciptanya emoticon. Melalui sebuah surat elektronik, Kevin telah menulis emoticon berbentuk -) :P yang berarti menjulurkan lidahnya ke pipi. Surat itu kabarnya dikirim pada tanggal 12 April 1979.

The Smiley

Apakah Anda ingat ikon senyum dengan lingkaran berwarna kuning? Ya, seorang seniman bernama Harvey Ball lah yang menciptakan ikon tersebut. Saking tenar-nya, perusahaan asuransi rela mengeluarkan dana sebesar US$45 untuk membeli lisensi ikon itu lalu memodifikasinya menjadi simbol “tombol coba”.

Bernard dan Murray Spain terobsesi dengan ikon tersebut, yang pada akhirnya dua bersaudara itu membuat ikon senyum dengan tulisan “have a happy day” dan menamainya The Smiley. Desain ini pun dipasang di berbagai produk seperti stiker, mug, hingga baju. Produk-produk itu pun laku keras. Sampai-sampai, The Smiley muncul di salah satu adegan film Forest Gump.

Makin viral berkat Scott Fahlman

Salah satu peneliti dan pemrogram komputer di IBM, Fahlam Scott, ikut andil dalam perkembangan emoticon. Fahlman yang mengabadikan hidupnya hanya untuk teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan itu terus mencari cara agar komputer memiliki pikiran seperti manusia hingga dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan manusia.

Senada dengan hal itu, Fahlman berhasil mengetik emoticon pertamanya berbentuk “>: -)” dan “: -(” di sebuah papan pesan. Kala itu Fahlman berkata “I propose that the following character sequence for joke markers >: -) Read it sideways. Actually, it is probably more economical to mark things that are NOT jokes, given current trends. For this, use : -(“.

Yang intinya, Fahlman menegaskan bahwa emoticon dapat digunakan untuk membedakan mana candaan dan mana hal serius atau menyedihkan. Karya buatan Fahlman ini akhirnya dimodifikasi oleh sejumlah perusahaan teknologi seperti Yahoo dan Microsoft. Miris-nya, Fahlman dikabarkan tidak menerima uang sepeser pun atas karyanya tersebut. Namun Fehlman tetap berbesar hati, “itu adalah hadiah kecil darinya untuk dunia”, ungkap Fahlman.

Berkembang lewat aplikasi

Aplikasi perpesanan seolah menjadi makanan sehari-hari manusia. Hampir sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengobrol bersama teman, saudara, orang tua, atau rekan bisnis melalui aplikasi perpesanan. Salah satu instant massenger pertama yang berhasil memasang emoticon-emoticon lucu adalah Yahoo Massanger. Kala itu, Yahoo menyediakan ratusan bentuk emoticon lucu.

Kini, tim penyedia layanan perpesanan makin gempar merekrut para desainer untuk menciptakan beragam emoticon menarik agar pengguna tak mudah bosan. Ditambah lagi, software desain yang makin canggih memungkinkan desainer menciptakan beragam emoticon baru seperti emoticon yang bergerak hingga karakter lucu yang diadaptasi dari mahluk hidup ataupun benda mati.

Emoji, bentuk lain emoticon

Selain emoticon, kita pastinya juga sangat akrab dengan istilah emoji. Fungsinya kurang lebih serupa, yakni untuk mengekspresikan perasaan pada aplikasi perpesanan. Namun penciptanya berbeda.

Emoji sendiri pertama kali lahir dari tangan warga negara Jepang bernama Shigetaka Kurita pada tahun 1998. Saat itu ia mengerjakan proyek untuk perusahaan tempatnya bekerja, NTT DoCoMo.

Bahkan kata emoji memang berasa dari bahasa Jepang, yakni “eh-moh-ji”, yaitu istilah yang dipakai untuk menyebut emoticon atau karakter bergambar di sana. Seiring dengan berjalannya waktu, emoji makin tenar dan mulai digunakan di luar Jepang.

Adapun salah satu smartphone atau sistem operasi yang begitu lekat dengan emoji adalah iPhone dengan iOS-nya. Lalu emoji juga diterapkan pada aplikasi lain seperti Gmail dan akhirnya kini jadi elemen wajib yang ada di keyboard smartphone.

Animoji, emoji yang bergerak

Nah, salah satu transformasi paling anyar dari emoji adalah Animoji yang belum lama ini diperkenalkan oleh Apple. Sadar akan pentingnya Emoji, sampai-sampai Apple membuatnya sebagai salah satu fitur andalan yang hanya ada di iPhone X.

Tidak seperti Emoji biasa, Animoji bisa kita buat sendiri dengan berbagai karakter lucu. Caranya yakni dengan merekam pergerakan wajah kita (termasuk mata dan mulut) beserta suara sehingga seolah-olah kita sedang berbicara, namun menggunakan wajah karakter lain.

Ke depannya, emoticon, Emoji, Animoji, atau apapun itu namanya, dipastikan bakal terus berkembang seiring dengan terbentuknya pola atau kebiasaan manusia berkomunikasi secara digital. Nah, apakah Anda termasuk orang yang sering menggunakan dan merasa terbantu dengan hadirnya emoticon dan emoji?