Penggunaan transaksi digital saat ini sudah sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Selain tingkat kepercayaan para penggunanya yang sudah semakin baik, transaksi digital juga memudahkan pengguna dalam berhubungan dengan aktivitas transaksi keuangan sehari-hari.
Faktor keamanan dalam fasilitas transaksi digital juga memiliki peranan yang begitu penting untuk meningkatkan kesuksesan dan kepercayaan pengguna agar beralih dari transaksi konvensional menjadi digital, demi masa depan yang lebih baik.
Perkembangan transaksi digital yang pesat diikuti juga dengan semakin tingginya jumlah kejahatan siber di Indonesia. Catatan statistik dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan bahwa serangan siber di Indonesia mencapai angka 27 juta kasus per April lalu.
Seperti dikatakan oleh Norman Sasono, Chief Technology Officer DANA Indonesia bahwa kejahatan siber perlu menjadi kewaspadaan dan kepedulian bersama. Di samping mengetahui jenis-jenis modus kejahatan siber terkini, DANA juga terus mengimbau pengguna untuk mengganti PIN secara berkala.
“Selain mengganti PIN secara berkala, DANA juga menganjurkan kepada seluruh penggunanya untuk tidak menggunakan PIN dengan kombinasi yang mudah ditebak (misalnya tanggal lahir). Tak kalah penting, untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi,” ujar Norman
Ditambahkan oleh Norman bahwa DANA akan selalu memprioritaskan penggunaan teknologi terdepan yang mumpuni pada sistemnya agar pengguna memiliki pengalaman bertransaksi digital yang tidak hanya mudah dan praktis, namun juga nyaman karena pengguna mendapatkan proteksi keamanan.
Guna mencegah kejahatan siber dari dampak yang merugikan bagi para penggunanya, DANA bermaksud membagikan beberapa modus kejahatan yang perlu diwaspadai oleh pengguna dalam menggunakan platform digital:
Rekayasa Sosial Mengatasnamakan Customer Care DANA
Rekayasa sosial atau dikenal dengan social engineering merupakan bentuk kejahatan siber yang menyamarkan seolah-seolah mengatasnamakan platform digital resmi dengan tujuan untuk mendapatkan akses ke platform digital dengan cara menipu calon korban.
Pelaku kejahatan berharap calon korban mau membagikan informasi rahasia yang hanya diketahui dirinya untuk dapat mengakses platform digital. Informasi rahasia yang dimaksud, seperti informasi PIN dan Kode OTP (One Time Password), yang hanya dikirimkan ke handset calon korban.
Contohnya, pelaku kejahatan kerap berpura-pura menjadi petugas layanan Customer Care DANA yang menghubungi calon korban melalui media sosial dan/atau WhatsApp. Setelah terhubung, pelaku kejahatan akan meminta data rahasia pengguna agar bisa terhubung ke layanan digital.
Untuk itu, DANA menghimbau kepada seluruh pengguna untuk melaporkan apabila terdapat kendala yang ditemui saat menggunakan aplikasi DANA melalui DANA Customer Care resmi yang tersambung dalam beberapa layanan yang mudah dijangkau.
Saat ini DANA telah memiliki beberapa layanan yang bisa diakses oleh pengguna seperti Asisten Digital DIANA yang terdapat di dalam aplikasi DANA, atau lewat nomor resmi DANA Customer Care di nomor 1500 445, atau pengguna bisa berkomunikasi melalui e-mail help@dana.id.
Tak hanya sampai di situ, pastikan juga para pengguna DANA untuk selalu memeriksa informasi tentang DANA dari media sosial DANA yang telah terverifikasi alias centang biru seperti @dana.id, @daysindana, @dana.finteach, dan DANA Indonesia (untuk Facebook).
Phishing dengan Tautan Aplikasi hingga DANA Kaget Palsu
Mendapatkan hadiah gratis tentu merupakan hal yang diinginkan banyak orang. Salah satu teknik kejahatan yang dilakukan saat ini adalah dengan melakukan penipuan berbalut hadiah menarik. Tren terhadap penipuan berbalut hadiah dapat juga dijumpai dari layanan DANA Kaget.
Alih-alih mendapatkan hadiah menarik, pelaku kejahatan mengarahkan korban dengan tautan DANA Kaget palsu yang seolah-olah dihasilkan dari layanan DANA, tetapi berupa situs phishing. Situs ini ditujukan untuk mengambil informasi rahasia dari pengguna seperti PIN atau informasi lainnya.
Terkadang, situs palsu ini juga menjerumuskan pengguna untuk memasang kode jahat di dalam ponsel pintarnya. Tanpa disadari, kode jahat ini mengirimkan seluruh informasi kepada si penjahat terhadap apa saja yang diketik atau dapat dibaca pengguna, termasuk informasi rahasia tersebut.
Tentunya, kode jahat ini bisa terpasang apabila pengguna selalu menekan tombol ‘OK’ pada smartphone, tanpa membaca jenis akses yang diberikan kepada si penjahat. Untuk menghindari penipuan dengan modus ini, DANA mengajak pengguna untuk tidak sembarangan mengetuk tautan.
Tak hanya itu, pengguna DANA juga perlu memperhatikan pengaturan yang berkaitan dengan ‘Setting Security’ dan ‘Privacy’ yang memperbolehkan aplikasi tertentu untuk dapat mengakses ke fitur apa saja yang berada di dalam ponsel pintar miliknya.
Bagi perangkat yang sudah terkena kode jahat, di dalam pengaturan tersebut akan terlihat aplikasi yang tidak dikenal dapat mengakses fitur-fitur layanan yang ada di dalamnya. Untuk terhindar dari masalah tersebut selalu mengunduh langsung aplikasi DANA melalui App Store dan Google Play.
Tautan Palsu Untuk Memulihkan Akun yang Dibekukan
Teknik penipuan lain yang banyak dijumpai saat ini adalah menawarkan pemulihan akun yang tiba-tiba dibekukan secara sepihak. Dalam menghadapi modus ini, pengguna bisa melaporkan secara langsung kendala terblokirya akun ke Asisten Digital DIANA di aplikasi DANA.
Atau bisa melalui nomor resmi DANA Customer Care di 1500 445, maupun mengirim e-mail resmi ke help@dana.id. Pengguna dianjurkan untuk tidak percaya dan tidak mengetuk tautan apapun yang ditawarkan peretas untuk mengembalikkan akun miliknya.
Tidak perlu panik! Apabila pengguna mendapatkan pesan modus penipuan jenis ini, pengguna cukup menunggu beberapa saat sesuai anjuran yang tampil di layar aplikasi DANA, agar akun yang dimiliki dapat digunakan kembali menggunakan PIN yang dimiliki.
Namun, jika selama lebih dari satu jam pengguna tidak dapat masuk ke akun DANA miliknya dan menerima notifikasi bahwa akun dibekukan, pengguna dianjurkan untuk mengontak Customer Care DANA. Ingat! Customer Care DANA tidak pernah mengontak pengguna terlebih dahulu.
Terlebih menghubungi pengguna melalui WhatsApp. Sebab, DANA tidak memiliki layanan pengaduan konsumen atau Customer Service melalui WhatsApp. Jika pengguna mendapatkan pesan pemulihan akun, maka dapat dipastikan bahwa pesan tersebut berasal dari penipu.
Pembuatan Kartu Fisik DANA
Modus yang tengah marak lainnya adalah ajakan pembuatan kartu fisik DANA. Informasi yang beredar mengenai munculnya kartu ATM DANA disertai dengan beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh pengguna, dan ini adalah jenis informasi yang tidak benar.
DANA tidak pernah mengeluarkan kartu fisik dan tidak membenarkan proses tertentu untuk mencetak kartu fisik. Satu hal yang harus pengguna ketahui bahwa DANA hanya tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh melalui App Store dan Google Play.
Untuk mewujudkan tingkat keamanan terbaik, diperlukan kerjasama antara pengguna DANA dan DANA sebagai penyedia layanan. Pengguna DANA harus bisa mengenali atau mengetahui metode-metode penipuan dan kejahatan melalui teknik phishing.
Sementara, di sisi penyedia layanan, DANA juga terus memperbaiki sistem keamanan yang dimiliki dengan dengan terknologi terbaru seperti teknologi berbasis Artificial Intelligence/AI, biometric, two-factor authentication dan teknologi baru lainnya.
DANA memiliki fitur DANA VIZ (Visual Identity AuthoriZation) yang kini bisa digunakan oleh penguna untuk melindungi dari upaya penyalahgunaan pihak lain. Ada juga DANA Protection, fitur jaminan proteksi 100% (sesuai Syarat dan Ketentuan) untuk kenyamanan dan keamanan saat bertransaksi.
Selain itu, ada juga Sertifikasi PCI-DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), standar keamanan informasi untuk organisasi yang menangani bank penerbit kartu dan jaringan kartu bermerek (VISA, MasterCard, Discover, American Express, JCB) dari skema kartu utama.
Bahkan, DANA juga telah memperoleh sertifikasi ISO 27001:2013 yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan dan menerapkan sistem keamanan informasi perusahaan. Jadi, DANA juga telah berkomitmen memberikan layanan transaksi digital yang nyaman dan aman bagi pengguna.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?