Untuk melakukannya, Xiaomi merancang teknologi “6x supercharge”, termasuk chip khusus yang memungkinkan pengisian daya nirkabel pada 30V dan teknologi kontrol arus multi-level yang mempercepat pengisian daya sebesar 10%. Ponsel ini juga mendukung pengisian ulang 10W untuk ukuran yang baik.
Lantas bagaimana dengan sektor layarnya? Xiaomi mengemas Mi 11 Ultra dengan panel layar AMOLED 6,81 inci dan memiliki resolusi 1440p+. Xiaomi juga sudah memproteksinya dengan Gorilla Glass Victus. Layarnya ini juga memiliki refresh rate 120Hz, tetapi tidak adaptif dan kecepatan sampling sentuh 480Hz.
Layar Mi 11 Ultra juga sudah menyabet nilai A+ dari DisplayMate, yang diperoleh berkat dukungan HDR10+ dan Dolby Vision. Selain itu, layarnya juga dikalibrasi dengan baik ke ruang warna DCI-P3 dan memiliki mode kecerahan tinggi untuk kecerahan 900 nits (kecerahan puncak adalah 1.700 nits).
Fitur unggulan lainnya adalah chipset Snapdragon 888. Xiaomi juga memasang sistem pendingin tiga fase terbaru, RAM LPDDR5 hingga 12 GB serta penyimpanan internal 256 GB dengan teknologi UFS 3.1. Tiga ISP chipset digunakan untuk efek penuh, memungkinkan Mi 11 Ultra untuk memotret dengan ketiga kamera secara bersamaan.
Mi 11 Ultra telah dibekali speaker stereo dengan sentuhan Harman Kardon. Smartphone ini juga membawa sertifikasi Audio Resolusi Tinggi. Sayangnya, tidak ada jack headphone 3,5 mm. Ada Bluetooth 5.2 terpasang untuk headphone nirkabel. Konektivitas tambahan termasuk dual SIM 5G, Wi-Fi 6E, NFC dan IR blaster.
Panel bagian belakang juga tak kalah menarik karena terbuat dari keramik, tersedia dalam warna Hitam dan Putih. Ini adalah bahan yang sesekali digunakan Xiaomi untuk smartphone khusus dalam jajarannya. Mi 11 Ultra juga peringkat IP68, yang berarti kedap debu dan dapat direndam hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit.
Hal lain yang perlu diperhatikan di bagian belakang adalah tampilan layar sekunder. Ya! Ada panel layar AMOLED berukuran 1,1 inci dengan resolusi 126 x 294 piksel. Layar sekundernya ini memiliki kecerahan puncak 450 nit dan punya mode Selalu Aktif.
Selain itu, layar sekunder yang dimiliki oleh Mi 11 Ultra juga dapat menampilkan pemberitahuan. Kelebihan lainnya, layar sekundernya ini juga dapat digunakan sebagai jendela bidik saat pengguna mengambil foto narsis menggunakan kamera utama.
Xiaomi Mi 11 Ultra akan tersedia secara global. Di Cina, model paling dasar, yakni RAM 8 GB + ROM 256 GB dijual dengan harga CNY 6.000 (Rp13,2 juta). Konsumen yang tertarik dengan RAM 12 GB, perlu menambah CNY 500 (Rp1,1 juta). Model teratas, 12 GB/512 GB dijual seharga CNY 7.000 (Rp15,4 juta)
Selain pilihan warna Hitam dan Putih, Xiaomi juga merilis edisi khusus Keramik Marmer. Perangkat ini juga memiliki RAM 12 GB + ROM 512 GB dan dijual seharga CNY 7.000 (Rp15,4 juta). Xiaomi juga menjual casing kulit vegan seharga CNY 150 (Rp330 ribu) serta casing lipat “seperti cermin” dengan harga CNY 200 (Rp439 ribu).
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?