Harga smartphone, laptop, dan perangkat elektronik lainnya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini tentunya tak lepas dari beberapa faktor, termasuk inflasi, gangguan rantai pasokan, dan meningkatnya permintaan akan fitur high-end.
Salah satu alasan kenaikan harga di beberapa ponsel pintar andalan alias flagship tampaknya adalah keinginan untuk mendapatkan lebih banyak “tenaga”. Menariknya, ada informasi yang harus kalian tahu menyangkut chipset Snapdragon 8 Gen 2.
Ya! Terungkap bahwa Qualcomm, pabrikan chipset yang mengembangkan Snapdragon 8 Gen 2, menjual chipset tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pembuatan chipset A16 Bionic yang dikembangkan oleh Apple untuk iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max.
Qualcomm sendiri merilis chipset Snapdragon 8 Gen 2 pada November 2022. Sejak saat itu, chipset tersebut telah dipakai di banyak smartphone Android kelas atas, dan kinerjanya sering dipuji. Namun, tampaknya performa tinggi tersebut harus dibayar mahal.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa Qualcomm telah menjual chipset Snapdragon 8 Gen 2 ke sejumlah pembuat smartphone dengan harga US$ 160 per unit. Ini lebih tinggi dari harga yang dibayar Apple untuk membuat A16 Bionic, yaitu US$ 110 per unit.
Ini artinya bahwa Qualcomm membebankan biaya kepada mitra ponsel cerdasnya senilai US$ 50 lebih besar untuk Snapdragon 8 Gen 2 daripada Apple membebankan biaya kepada mitranya untuk A16 Bionic. Jelas, ini adalah perbedaan yang terbilang signifikan.
Hal ini juga dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi untuk smartphone yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 2. Sudah barang tentu, ada beberapa kemungkinan alasan mengapa Qualcomm mengenakan biaya lebih untuk Snapdragon 8 Gen 2.
Salah satu kemungkinannya adalah Qualcomm hanya berusaha meningkatkan keuntungan mereka. Atau, Qualcomm mungkin percaya bahwa Snapdragon 8 Gen 2 yang mereka kembangkan adalah chipset yang lebih unggul dibandingkan dengan A16 Bionic.
Sementara, tambahan senilai US$ 50 mungkin tidak begitu terdengar saat ada smartphone flagship pertama yang menggunakan chipset tersebut. Namun, ketika kalian mempertimbangkan bahwa produsen menambahkan margin keuntungan dari harga chipset tersebut, jelas betapa signifikannya jumlah tersebut.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?