Virus Corona Bikin Sejumlah OEM di Cina Terkendala dengan Pasokan
Virus corona benar-benar membuat industri smartphone di Cina terganggu. Dilaporkan, sejumlah OEM, seperti Xiaomi, TCL dan realme terkendala mengenai pasokan.
Baru-baru ini, Cina dilanda epidemi besar setelah virus corona jenis baru menyebar dengan cepat di negara tersebut. Ya! Virus Corona itu berasal dari distrik Wuhan dan diketahui menyebabkan pneumonia. Infeksi ini sangat menular dan telah menjadi penyebab alarm global.
Penyebaran virus corona yang begitu cepat di Cina juga menyebabkan sejumlah merek ponsel pintar, seperti Xiaomi, Apple dan realme menderita kekurangan pasokan. Sebelumnya, pemerintah Cina juga telah mengeluarkan pengumuman untuk menutup banyak pabrik guna mencegah infeksi lebih lanjut.
Sudah barang tentu, langkah yang diambil pemerintah Cina untuk mengekang infeksi di sejumlah tempat dengan jumlah tenaga kerja yang banyak. Ini mengakibatkan proses produksi alias pasokan unit yang dibuat tidak sesuai rencana, terutama yang baru-baru ini diluncurkan atau smartphone yang bakal meluncur dalam waktu dekat.
Xiaomi, realme dan TCL adalah beberapa pabrikan smartphone yang cukup terpukul, tetapi Apple dilaporkan menjadi salah satu yang terkena dampak paling buruk. Ya! Raksasa teknologi asal Cupertino itu mengamati penjualan iPhone 11 Series terbilang tinggi, tetapi virus corona melumpuhkan rantai pasokannya.
Dampak virus corona juga menyinggung pasokan Apple Watch Series yang memang sebagian besar diproduksi di Cina. Xiaomi dan TCL juga menghadapi kekurangan pasokan yang cukup signifikan untuk model TV-nya. Karena Xiaomi tidak hanya memproduksi satu produk elektronik, mereka juga menghadapi masalah di departemen AC-nya.
Demkian pula, realme saat ini juga menghadapi masalah yang sama dengan pasokan handset terbarunya, realme C3 dan realme 5i. Ya! Bisa dibilang, sebagian besar dari merek tersebut telah berupaya sekuat tenaga untuk memulai kembali proses produksi secara normal.
Saat ini, kapasitas produksi mereka masih sekitar 35% hingga 50%. Selain itu, beberapa komponen yang ada selama periode tersebut juga telah mengalami kenaikan harga. Tentu saja, ini menyebabkan OEM harus menaikkan harga smartphone yang mereka produksi.