Virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) adalah dua teknologi terkini yang terus dikembangkan. Bahkan, tak sedikit perusahaan yang memanfaatkan dua teknologi tersebut sebagai daya tarik dari produk yang dikembangkannya.
Jelas, lewat virtual reality dan juga augmented reality, perusahaan-perusahaan tersebut lebih mudah untuk memperlihatkan keunggulan perangkat yang akan dipasarkannya. Tak hanya itu, kedua teknologi tersebut juga sudah mulai merambah dunia entertainment lebih masif.
Google sebagai perusahaan raksasa di bidang teknologi juga melihat peluang yang lebih besar dari pemanfaatan VR dan AR. Belum lama ini Google telah bereksperimen memanfaatkan kedua teknologi tersebut dengan lebih optimal untuk disematkan ke dalam aplikasi browser Chrome.
Tampaknya Google membayangkan masa depan, dimana AR dan VR bisa menjadi bagian dari sebuah web yang lebih universal. Sistem baru yang disebut-sebut sebagai “Article” ini sebenarnya adalah tampilan model 3D yang terintegrasi dengan kamera, namun disempurnakan oleh Google.
Saat sistem tersebut dimuat ke dalam sebuah web atau situs, pengguna bisa berselancar lebih dalam untuk melihat sebuah objek yang ditampilkan. Lebih banyak perspektif, walaupun animasi 3D yang ditampilkan belum mendukung interaksi.
Lebih dari itu, nantinya interface yang disajikan pun akan lebih intuitif dan lebih cair. Sejauh ini prototype Article yang diperlihatkan oleh Google memang belum sempurna. Kita melihatnya masih seperti stiker AR yang dimainkan lewat sebuah smartphone.
Namun, jika itu semua bisa direalisasikan oleh Google dalam sebuah Chrome tanpa bantuan aplikasi tambahan, bukan tidak mungkin sistem ini terlihat berbeda dan begitu menarik bagi banyak orang.
Google sendiri memiliki keinginan untuk menambahkan kemampuan VR dan AR ke dalam Chrome memang sudah cukup lama. Saat gelaran Google I/O di bulan Mei 2017 lalu, mereka juga kembali berkomitmen untuk menghadirkan Chrome VR ke dalam Daydream.
Dukungan VR nantinya akan ditambahkan ke dalam Chrome versi 56, dan tentunya akan ada beberapa demo yang diperlihatkan oleh Google. Selanjutnya, pada bulan Agustus 2018 nanti, mereka akan merilis teknologi ini agar bisa dimanfaatkan oleh para pengembang web.
Baca juga
- Cara Menyembunyikan "Last Seen" Akun Instagram
- Opera Mini Sediakan Fitur Anti Bajak Cryptojacking di Smartphone
- Cara Install Keyboard iPhone di Semua Smartphone Android
Mungkin, beberapa demo yang diperlihatkan saat ini masih dalam bentuk prototype. Namun, ini juga merupakan puncak jangka panjang Google untuk menghadirkan VR dan AR ke dalam web. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa teknologi tersebut sangat mudah untuk diimplementasikan.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?