Samsung Rilis Galaxy S9 dan A8 Enterprise Edition, Apa Istimewanya?

Pada bulan Oktober 2017 Samsung meluncurkan Galaxy Note 8 dan Galaxy S8 versi Enterprise Edition. Awalnya, Samsung memboyong kedua smartphone tersebut ke pasar Eropa dan satu bulan kemudian dijual ke pasar Amerika Serikat dengan harga yang sama dengan model reguler.

Saat ini, produsen handset asal Korea Selatan tersebut meluncurkan dua model Enterprise Edition terbarunya, Galaxy A8 dan Galaxy S9. Penjualan perdana di Jerman, kedua perangkat tersebut ditawarkan masing-masing dengan harga € 499 (US$ 616) dan € 849 (US$ 1.048).

Lantas, apa perbedaan Galaxy A8 dan Galaxy S9 Enterprise Edition dengan versi reguler? Seperti disitat dari Phonearena, versi Enterprise Edition datang dengan dukungan Knox Configure dan Firmware Enterprise Over-the-Air (E-FOTA).

Berkat hadirnya Knox Configure, hal ini memungkinkan manajer IT sebuah perusahaan yang menggunakan Galaxy A8 dan S9 Enterprise Edition melakukan remote guna mengonfigurasi lebih banyak handset Samsung yang ada di tangan karyawan.

Sementara, hadirnya E-FOTA memudahkan manajer IT meng-update firmaware untuk dipasang secara selektif pada banyak perangkat secara bersamaan melalui sistem Mobile Device Management (MDM).

Selain itu, Samsung juga menawarkan garansi dua tahun untuk Galaxy S9 Enterprise Edition, serta update keamanan tidak kurang dari empat tahun (per bulam untuk tiga tahun pertama dan per tiga bulan untuk tahun keempat).

Baca juga

Sedangkan untuk Galaxy A8 Enterprise Edition ditawarkan garansi dua tahun, bersamaan dengan update bulanan selama tiga tahun. Samsung mengatakan bahwa kedua smartphone Enterprise Edition ini baru akan tersedia pada bulan April 2018.