Jelang akhir tahun 2017 lalu, Razer sukses menelurkan smartphone pertamanya, Razer Phone. Bisa dibilang, Razer Phone hadir untuk menjawab permintaan penggila gadget yang ingin bermain game secara optimal di perangkat smartphone.
Smartphone yang terlihat “macho” ini dikemas dengan dukungan dua speaker stereo di bagian depan. Razer juga merangkai Razer Phone dengan layar IGZO IPS LCD 5,7 inci Quad HD. Daya tarik lainnya adalah refresh rate 120 Hz sehingga banyak game yang bisa berjalan cepat dan mulus.
Razer Phone juga sudah dibekali dengan chipset papan atas Qualcomm, yakni Snapdragon 835 Octa-core dengan clock speed 2,35 GHz. RAM yang dibenamkan pun terbilang besar, yakni 8 GB serta internal storage berkapasitas 64 GB plus slot microSD.
Rupanya, Razer tak hanya membuat kejutan dengan menghadirkan Razer Phone. Diawal tahun 2018 ini Razer telah memperkenalkan satu terobosan terbarunya yang diberi nama Project Linda. Lantas, seperti apa produk terbarunya ini?
Mungkin terdengar unik! Ya, Project Linda merupakan sebuah inovasi yang membuat Razer Phone dapat bertransformasi menjadi laptop. Perangkat baru racikan Razer ini menyediakan sebuah slot yang berfungsi untuk mengintegrasikan Razer Phone.
Dalam hal ini, pengguna cukup memasukkan Razer Phone ke dalam sebuah wadah yang ada di bawah keyboard. Konektivitas antara Razer Phone dengan perangkat tersebut bisa terhubung lewat port USB Type-C yang tersedia.
Saat Razer Phone terhubung dengan Project Linda, otomatis tampilan yang ada pada smartphone tersebut akan ditampilkan di layar besar yang ada di perangkat. Selanjutnya, pengguna bisa memanfaatkan Razer Phone sebagai trackpad dan mengetik lewat keyboard yang tersedia.
Berbicara soal dukungan dan spesifikasi hardware yang dibenamkan oleh Razer, Project Linda telah dibekali dengan layar sentuh 13 inci Quad HD dan dukungan internal storage berkapasitas 200 GB. Razer juga membenamkan baterai sebesar 53,6 Wh ke dalam perangkat ini.
Namun, perangkat ini tidak ditopang dengan prosesor dan RAM tersendiri. Project Linda justru memanfaatkan chipset dan RAM yang tersemat di dalam Razer Phone. Begitu juga dengan pemanfaatan speakernya.
Dukungan lainnya yang dimuat ke dalam Project Linda adalah webcam dengan resolusi HD, jack audio 3,5 mm, USB-A dan USB Type-C. Sayangnya, Razer masih menutup rapat perihal peluncuran Project Linda ke pasaran.
Sedikit informasi untuk Anda, perangkat terbaru besutan Razer ini sebenarnya beberapa tahun lalu pernah muncul, seperti Mirabook, Motorola DROID Bionic Lapdock, dan Atrix Lapdock. Entah mengapa, perangkat ini begitu kurang populer.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?