Kalahkah Apple dan MediaTek, Qualcomm jadi Penguasa Prosesor Mobile

Baru-baru ini perusahaan Counterpoint research telah merilis laporan terbarunya mengenai keuntungan chipset (SoC) smartphone yang berhasil mencapai delapan miliar Dollar AS pada Q3 2017. Bisa dibilang ini merupakan rekor yang bagus mengingat terjadi pertumbuhan 19 persen dibandingkan penjualan pada Q3 2016.

Meskipun Qualcomm mengalami kenaikan hanya 1 persen dari Q3 2016 ke Q3 2017, namun produsen chipset smartphone yang satu ini tetap memimpin pasar dengan perolehan 42 persen dari keseluruhan pasar chipset. Selanjutnya, chipset buatan Apple berada di posisi kedua yang hanya mencapai 20 persen yang berarti hanya setengah dari Qualcomm.

Selanjutnya chipset MediaTek yang laris manis untuk smartphone kelas mid-end dan low-end berhasil menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 14 persen yang mengalami juga penurunan 4 perseb dari Q3 2016 ke Q3 2017. Tentu saja MediaTek sedang berusaha untuk mengembangkan chipset lebih menarik untuk mendongkrak penjualannya.

Selanjutnya, chipset Samsung berhasil menduduki peringkat keempat dengan perolehan 11 persen. Menariknya, Samsung berhasil mengalami kenaikan sebesar 3 persen dari Q3 2016 ke Q3 2017. Untuk posisi kelima dan keenam diisi oleh HiSilicon yang merupakan buatan Huawei dengan peroleh 8 persen dan Spreadtrum yang biasanya digunakan untuk smartphone low-end dengan perolehan 5 persen.

Menurut Neil Shah selaku Direktur Counterpoint Research, ke depannya fokus di pasar chipset (SoC) smartphone telah bergesar dari jumlah core menjadi integrasi teknologi baru yang mendorong pengalaman baru bagi penggunanya. Misalnya saja para vendor sedang berfokus menghadirkan pengalaman baru, seperti AR (Augmented Reality) / VR (Virtual Reality) / Depth Sensing dengan memanfaatkan ISP (Image Signal Processor), dan GPU yang terpadu.

Selain itu, terjadi juga pengembangan pada kecerdasan buatan atau Articial Intelligence (AI) engine, arsitektur keamanan khusus pada tingkat chipset, konektivitas yang disempurnakan yang membuka jalan untuk jaringan berteknologi 5G, dan kinerja chipset yang lebih tinggi pada tingkat konsumsi daya yang rendah.

Baca juga

Huawei sendiri telah meluncurkan chipset flagship Kirin 970 dengan Neural Processing Unit (NPU) yang dapat mengatur tugas AI. Sementara itu, Apple pun hampir merilis hal yang sama pada chipset A11 Fusion. Qualcomm juga telah meluncurkan Snapdragon 845 dengan fiur AI dan akan berada di pasar smartphone mulai Q1 2018. Menurut kabar dari Counterpoint mengatakan bahwa sepertiga smartphone yang dirilis tahun 2020 akan mendukung kecerdasan buatan atau AI.