Inilah Filosofi di Balik Desain Samsung Galaxy S10

Samsung Galaxy S10 Series sudah diperkenalkan secara resmi oleh Samsung. Dibalik desain smartphone flagship tersebut ada Tim Desain yang sudah bekerja keras. Ya! Mereka kali ini bicara soal “Galaxy” agar dapat dinikmati oleh semua orang.

Samsung di hadapan para pengembang aplikasi alias developer memperlihatkan smartphone layar lipat pertamanya. Disaat yang sama, Samsung juga memperkenalkan desain layar terbarunya dan salah satu yang mereka pakai adalah Infinity-O.

Seperti yang kita tahu, desain layar Infinity-O oleh Samsung dipakai pertama kali pada Galaxy A8s yang diperkenalkan pada akhir tahun lalu. Meskipun sempat mendapat “nyinyiran”, Samsung percaya diri untuk membenamkan desain yang sama ke dalam Galaxy S10 Series.

Nah! Baru-baru ini tim desain yang berada di belakang jajaran Galaxy S10 akhirnya mau mengungkap beberapa hal. Ya! Mereka berbicara banyak mengenai pemikiran dan proses yang dilakukan oleh Samsung dalam membuat flagship terbarunya itu.

Disebutkan, moto utama di balik desain Galaxy S10 adalah “Radical, Magical”. Smartphone tersebut dibangun menggunakan bahan premium, warna yang menarik, dan desain ramping untuk membuat Galaxy S10 terasa seperti “radical change with a magical feel.”

Oleh karena itu, desain Galaxy S10 berfokus pada “prism colors” untuk meningkatkan efek gradasi dengan menghasilkan spektrum warna yang lebih luas. Ya! Seperti itulah salah satu dari sekian banyak pengembangan yang dilakukan oleh Samsung di sisi desain.

“Untuk membuat Prism White, kami menyatukan sekitar 1.000 lembar nanofilm secara bersamaan, masing-masing dengan reflektivitas yang berbeda. Sangat sulit untuk menyempurnakan warna mana yang paling menonjol,” kata Duyeong Choi dari Design Team’s CMF Group yang mengawasi  soal warna.

Selain itu, tim desain ini juga memperkenalkan warna-warna baru yang terlihat lebih “berani”, seperti Canary Yellow dan Flamingo Pink. Hal ini sengaja ditawarkan untuk menarik perhatian para pengguna gadget di segmentasi millennial dan juga Gen Z.

Mengenai bodi Galaxy S10, tim desain tak hanya menyodorkan lapisan kaca. Oleh karena itu, Samsung juga memperkenalkan varian Galaxy S10+ terpilih yang bodinya dilapisi keramik mewah. Tim Desain menegaskan bahwa penyelesaian perangkat ini butuh waktu yang lebih lama, yakni sekitar 200 jam.

Namun hal menarik yang ditawarkan oleh Galaxy S10+ dengan bodi keramik, perangkat ini punya daya tahan yang kuat serta tidak mudah tergores. Mereka pun juga menyinggung tentang posisi kamera depan dan bagaimana meningkatkan desain keseluruhan dengan minim bezel.

Harus diakui, jika kita melihat desain Galaxy S10 pada pandangan pertama, sepertinya tidak ada lompatan besar yang dilakukan oleh Samsung. Meski begitu, raksasa elektronik asal Korea Selatan ini sudah berupaya untuk melakukan beberapa perbaikan, msekipun itu terlihat sangat kecil.

Ya! Desain Infinity-O yang disodorkan oleh tim desain pun akhirnya bisa diterima oleh kebanyakan pengguna Galaxy S10 Series. Dan faktanya, desain punch-hole ini pun akhirnya diikuti oleh sejumlah pabrikan smartphone berbasis Android lainnya.

Baca juga

“Dalam desain smartphone, inovasi berkelanjutan bukanlah tugas yang mudah. Kami mendengarkan pengguna dan berkomitmen mendorong batas-batas desain agar perangkat Galaxy dapat dinikmati oleh semua orang,” ucap Seungho Jang dari Flagship Product Design Group yang juga tergabung ke dalam Tim Desain.