Di tahun-tahun sebelumnya, gelaran IFA di Berlin, Jerman adalah wadah yang sering digunakan oleh Huawei untuk memperkenalkan Mate Series, salah satu smartphone andalannya. Kali ini, pada tahun 2019, Huawei memanfaatkan IFA untuk memperkenalkan chipset unggulan terbarunya, Kirin 990.
Dibangun dengan proses fabrikasi 7 nm extreme ultraviolet lithography (EUV), Huawei sesumbar bahwa chipset barunya ini lebih kecil dari Snapdragon 855+ yang terintegrasi modem X50 5G. Ya! Chipset ini sepertinya memang lebih cocok untuk smartphone 5G yang lebih kompak.
Kirin 990 5G juga merupakan SoC mobile pertama di dunia dengan lebih dari 10 miliar transistor. Ini menjadikannya lebih efesien dalam hal konsumsi daya. Tetapi mungkin hal yang lebih menarik dari Kirin 990 adalah SoC 5G pertama yang menawarkan frekuensi penuh, baik arsitektur non-madiri dan mandiri, serta frekuensi penuh untuk TDD/FDD.
Huawei juga menjelaskan lebih dalam bahwa Kirin 990 adalah chipset yang mengadopsi desain terpadu sebenarnya, mendukung jaringan Sub-6 GHz 5G pada arsitektur SA dan NSA. Sampai saat ini, baik Qualcomm maupun Samsung, (atau Apple), tidak memiliki desain chip terpadu. Ya! Huawei adalah yang pertama.
Kirin 990 5G adalah chipset octa-core 7nm yang memiliki 10,3 miliar transistor. Ini menggunakan dua inti kecil, dua inti tengah dan empat inti kecil untuk mengoptimalkan multitasking. Masing-masing memiliki clock speed yang berbeda, yakni 2,86 GHz, 2,36 GHz dan 1,95 GHz.
Selain itu, di dalam Kirin 990 5G Huawei juga sudah mengemas prosesor grafis Mali G76 16-inti. Sudah seharusnya ini menawarkan lebih banyak daya untuk game mobile, serta cache pintar yang dibangun untuk mengurangi bandwidth hingga 15 persen.
Lalu, bagaimana untuk urusan fotografi mobile? Dual ISP generasi kelima yang baru diklaim mampu mengurangi noise, block-matching, serta 3D filtering. Seperti yang kita tahu, kamera yang ada pada smartphone flagship Huawei sudah mampu bekerja optimal di lingkungan low-light, tetapi sepetinya ini lebih ditingkatkan lagi.
Dual-domain noise reduction juga akan tersedia untuk digunakan pada produksi video, serta penyesuaian warna berbasis AI frame-by-frame. Sudah barang tentu, Huawei tetap akan menjaga kemampuan kameranya agar mampu menghasilkan foto yang lebih berkualitas.
Selain menyelipkan modem 5G, perubahan terbesar pada Kirin 990 akan menjadi NPU, atau Neural Processing Unit. Dimasukkan ke dasar-dasar, ini adalah coprocessor yang dioptimalkan untuk jenis vektor matematika yang merupakan sumber kehidupan kerangka machine learning seperti Facebook Caffe2 dan Google’s TensorFlow.
Qualcomm AI Engine, NPU yang dibangun oleh Samsung dan Apple A12 Bionic mencapai tujuan yang sama melalui cara yang berbeda. Nah! Huawei mengklaim arsitektur Da Vinci buatan sendiri, yakni sebuah evolusi NPU yang sebelumnya ada pada Kirin 970 dan 980, yang dirancang oleh Cambricon.
Meski begitu, ada sedikit kekhawatiran dalam semua ini. Kirin 990 sangat bergantung pada desain chip ARM untuk elemen CPU dan GPU. Namun, hubungan Huawei dengan perancang chip asal Inggris tersebut berantakan awal tahun ini, ketika Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada perusahaan asal Cina tersebut.
Baca juga
- Huawei Mate 30 Series Meluncur 19 September 2019 di Munich
- Huawei nova 5T Sudah Resmi Melenggang, ini Spesifikasinya
- Huawei Sudah Pamerkan HarmonyOS di Indonesia
Ya! Huawei sendiri punya acara resmi di Munich, Jerman pada tanggal 19 September 2019. Dalam acara tersebut, Huawei bakal mengumumkan kehadiran Mate 30 dan Mate 30 Pro. Kemungkinan juga akan ada varian 5G. Nah! Kirin 990 akan menjadi otak dari smartphone tersebut. Jadi, kita lihat saja peranan Kirin 990 dalam smartphone tersebut.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?