Huawei Sudah Pamerkan HarmonyOS di Indonesia
Dihadapan sejumlah media dan tech-reviewer Indonesia, Huawei berbicara panjang lebar soal HarmonyOS. Dikatakan, sistem operasi baru ini punya empat keunggulan teknis. Apa saja?
Huawei, pabrikan perangkat teknologi ternama asal Cina terus mendorong untuk memperkenalkan HarmonyOS kepada banyak orang. Ya! Pertama kali sistem operasi lintas perangkat ini diperkenalkan oleh Huawei di ajang Huawei Developer Conference (HDC) 2019 yang digelar awal Agustus 2019.
Nah! Kini Huawei terus memperkenalkan sistem operasinya itu ke sejumlah media dan tech-reviewer. Tak ketinggalan, media dan tech-reviewer Indonesia pun kebagian untuk mengenal lebih dalam HarmonyOS. Adalah James Lu, Senior Manager EMUI Product Marketing di Huawei Consumer Business Group yang menjelaskan hal itu.
“HarmonyOS adalah sistem operasi yang ringan dan ringkas dengan serangkaian fungsi yang kuat. Untuk pertama kalinya, sistem operasi ini akan digunakan untuk perangkat pintar, seperti jam tangan pintar, layar pintar, sistem di dalam kendaraan dan speaker pintar,” jelas James.
Lebih jauh, James juga menjelaskan bahwa HarmonyOS lahir karena pesatnya perkembangan teknologi saat ini, seperti 5G dan AI. Hal ini berdampak pada pertumbuhan industri IoT yang semakin pesat. Oleh karena itu, sistem operasi terbaru ini datang dan diperlukan untuk kebutuhan tersebut.
HarmonyOS sendiri diciptakan oleh Huawei dengan empat keunggulan teknis yang berbeda. Keempat keunggulan tersebut adalah seamless, smooth, secure dan unified. Ditambahkan oleh James, itu semua menawarkan pengalaman yang cerdas dengan standar tinggi dalam hal konektivitas.
“Fitur pertama yang dimiliki oleh sistem operasi baru ini adalah seamless. Ini adalah sistem operasi perangkat pertama dengan arsitektur terdistribusi. Hasilnya, HarmonyOS mampu menghadirkan pengalaman tanpa batas di seluruh perangkat,” tambah James.
Terkait dengan smooth, James menjelaskan bahwa HarmonyOS mampu mengatasi tantangan yang berkinerja buruk dengan Deterministic Latency Engine dan Inter Process Communication (IPC) berkinerja tinggi. Deterministic Latency Engine akan menetapkan prioritas dan batasan waktu pelaksanaan tugas untuk penjadwalan di awal.
Sumber daya akan cenderung mengarah ke tuga dengan prioritas lebih tinggi, mengurangi latensi respon aplikasi hingga mencapai 25,7 persen. Mikrokernel ini dapat membuat kinerja Inter Process Communication hingga lima kali lebih efesien daripada sistem yang ada.
HarmonyOS diklaim oleh James lebih secure karena desain mikrokernel sistem operasi ini menggunakan metode verifikasi formal untuk membentuk kembali keamanan dan kepercayaan dari bawah ke atas di Trused Exucution Envirobment atau TEE.
Selain itu, HarmonyOS adalah sistem operasi pertama yang menggunakan verifikasi formal di perangkat TEE, yang secara signifikan akan meningkatkan keamanan. Karena mikrokernel HarmonyOS memiliki kode yang jauh lebih sedikit, kemungkinan serangan menjadi sangat kecil.
HarmonyOS dikatakan unified karena didukung oleh Integrated Development Environment (IDE) multi-perangkat. Hal ini memungkinkan aplikasi dapat dikembangkan dengan satu proses, lalu dapat digunakan di beberapa perangkat yang pada akhirnya berdampak pada pengembang aplikasi.
Didukung oleh IDE multi-perangkat, kompilasi multi-language dan perangkat arsitektur terdistribusi, HarmonyOS secara otomatis beradaptasi dengan kontrol dan interaksi tata letak layar yang berbeda, mendukung kontrol “geser dan jatuhkan”, serta pemrograman visual yang berorientasi pada peninjauan.
Baca juga
- Poster Promosi ini Perlihatkan Jumlah Kamera Belakang Huawei Mate 30 Pro
- Huawei Sudah Umumkan Tanggal Peluncuran nova 5T
- Huawei Resmi Memperkenalkan HarmonyOS
“Dengan IDE multi-perangkat, pengembang aplikasi alias developer apps dapat membuat kode aplikasi mereka hanya sekali dan menyebarkannya di beberapa perangkat. Tentu saja, ini bakal menciptakan ekosistem yang terintegrasi erat di semua perangkat pengguna,” pungkas James.