Data Pelanggan OnePlus Kembali Dilanggar

Untuk yang kedua kalinya data pelanggan OnePlus kembali dilanggar. Ya! Sejumlah informasi penting, seperti nama, nomor kontak, dan alamat e-mail telah diekpos keluar.

Lagi-lagi, data pelanggan OnePlus telah dilanggar. Pabrikan smartphone yang belum lama ini telah merilis OnePlus 7T dan OnePlus 7T Pro membuat pengumuman bahwa beberapa informasi pelanggannya seperti “nama, nomor kontak, e-mail, dan alamat pengiriman dalam pesanan tertentu” mungkin telah terekspos.

Namun, OnePlus juga mengatakan bahwa informasi lainnya, seperti informasi pembayaran, kata sandi dan akun tetap aman. Meski begitu, OnePlus masih tutup mulut ketika disinggung jumlah pasti dari penggunanya yang terpengaruh dengan permasalahan ini.

OnePlus hanya menambahkan bahwa mereka telah mengirimkan e-mail kepada pengguna yang datanya telah dilanggar. Ya! Tampaknya situs resmi OnePlus yang sebenarnya menjadi titik pelanggaran, tetapi OnePlus memberikan keyakinan bahwa mereka telah memeriksa situs resminya itu secara menyeluruh.

Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh OnePlus untuk memastikan tidak ada kelemahan keamanan yang serupa. Pabrikan smartphone asal Cina yang dinakodai oleh Pete Lau ini juga menambahkan bahwa pengguna yang terkena dampak dari pelanggaran data ini bakal menerima e-mail spam atau phishing.

Ya! Ini bukan pertama kalinya OnePlus melakukan pelanggaran keamanan. Tahun lalu, pada bulan Januari, informasi kartu kredit dari hampir 40 ribu pelanggannya dilanggar melalui situs OnePlus.net milik perusahaan. Sayangnya, OnePlus belum mengungkapkan dampak dari pelanggaran ini.

Harus diakui, pelanggaran keamanan yang kedua kalinya ini menimbulkan citra buruk bagi OnePlus. Namun, OnePlus menjanjikan bahwa mereka akan berkerja sama dengan penyedia platform keamanan terkenal untuk memperbaiki bug yang ada dan targetnya akan beres dalam waktu singkat.

Ya! Untuk memperbaiki citranya terkait dengan kasus pelanggaran seperti ini, OnePlus harus punya cara yang jitu dan efektif, agar mereka bisa segera bergerak maju. Namun yang cukup mengkhawatirkan, langkah ini baru diambil oleh OnePlus setelah terjadinya insiden untuk yang kedua kalinya.