Bos Huawei Optimis Bakal Salip Samsung Akhir 2020
Penegasan langsung keluar dari orang nomor satu di Huawei, Richard Yu. Ia menegaskan bahwa akhir tahun depan Huawei akan mengalahkan Samsung di pasar smartphone global.
Richard Yu, CEO of Huawei Technologies Consumer Business Group meyakini bahwa perusahaan yang dipimpimnya ini akan jadi produsen smartphone terbesar di dunia pada akhir 2020. Hal ini diungkapkan oleh Richard Yu saat ia berbicara di hadapan media Cina setelah peluncuran Huawei P30 dan P30 Pro.
Bisa dibilang, Huawei belakang ini memang begitu ngebut di industri smartphone. Perjalanannya pun terbilang luar biasa. Pabrikan smartphone asal Cina ini telah memiliki sejumlah tujuan besar dalam beberapa tahun terakhir dan berkali-kali, tujuannya itu bisa tercapai.
Jadi, ketika Richard Yu mengatakan bahwa dia yakin Huawei akan mengalahkan Samsung pada tahun depan, untuk menjadi produsen smartphone nomor satu global, sangat mungkin bahwa mereka akan mencapai target yang diinginkan.
Namun, ia menambahkan bahwa ketika Huawei dan Honor disatukan, mereka kemungkinan besar akan menjadi nomor satu lebih cepat, yakni pada akhir tahun ini. Satu hal yang mengejutkan, tonggak ini ini bisa dicapai tanpa harus bergelut di Korea Selatan, Brasil atau pun Amerika Serikat.
Keyakinan Richard Yu juga didorong oleh kemajuan terbaru yang dibuat oleh Huawei dalam hal inovasi teknologi yang ditawarkan. Huawei akan mnggelontorkan hampir US$ 6 miliar dalam R&D di tahun ini dan investasi tersebut sudah mulai nampak hasilnya.
Seperti Huawei P30 Pro yang baru dirilis adalah salah satu smartphone kamera terbaik di dunia. Ya! Huawei sukses membuat inovasi dalam sensor sensor RYYB baru dan zoom 50 kali. Hasilnya, smartphone ini pun ditunggu-tunggu oleh banyak pecinta fotografi mobile.
Baca juga
- Kran Pre-order Huawei P30 dan P30 Pro Sudah Dibuka, ini Harganya
- Terungkap! Inilah Harga Huawei Watch GT di Indonesia
- Huawei P30 Pro Raih Gelar Best Photo Smartphone
Ketika disinggung mengenai ofensif Amerika Serikat terhadap Huawei, Richard Yu mengatakan bahwa permasalahan itu justru menguntungkan Huawei. Menjadi pusat perhatian karena bentrokan dengan ekonomi terbesar di dunia, dan pada gilirannya banyak orang yang ingin mengetahui tentang Huawei.
Via: Gizmochina