Pada Jumat lalu Xiaomi mengumumkan telah melakukan negosiasi pinjaman senilai US$1 miliar dari 18 bank di seluruh dunia. Kesepakatan itu dikoordinasikan oleh Deutsche Bank dan Morgan Stanley, serta melibatkan bank-bank dari Eropa, India, China, Hong Kong, dan Timur Tengah.
Meski tidak sepenuhnya jelas bagaimana pinjaman senilai US$1 miliar ini akan digunakan, besar kemungkinan Xiaomi akan menggunakannya untuk eksis di Amerika Serikat dan Eropa. Xiaomi sendiri memiliki banyak lini produk teknologi, terutama smartphone yang sebenarnya bisa bersaing dengan merek mancanegara.
Pada awalnya Xiaomi memang tidak memiliki rencana untuk menjual produknya di wilayah Amerika. Tetapi kini muncul kabar bahwa Xiaomi mencoba mempertimbangkan langkah tersebut sebagai bagian strateginya saat ini. Karenanya pinjaman US$1 miliar ini kemungkinan untuk membawa Xiaomi ke luar Asia.
Baca Juga
- Kapasitas Kurang? Toko Ini Bisa Tambah Kapasitas Baterai Xiaomi Mi 6
- Pengujian Geekbench Ungkap Kemampuan Xiaomi Mi MIX 2
- Nokia Kepincut Gunakan Prosesor Racikan Xiaomi
Dalam sekejap, Xiaomi menjadi startup paling berharga di dunia pada 2014 lalu. Dalam rentang waktu beberapa tahun, Xiaomi telah berhasil membuka 123 gerai di Cina serta mengalami lonjakan pendapatan tahun lalu sebesar 328 persen di India. Kini Xiaomi pun berencana membuka hingga 100 toko di India dalam dua tahun ke depan.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?