3 Smartphone Flagship yang Gagal Bersinar

Kebutuhan manusia dalam menggunakan smartphone semakin hari semakin bertambah. Oleh sebab itulah, para produsen semakin tekun memproduksi smartphone dengan berbagai pembaruan sistem serta fitur-fitur yang canggih. Mulai dari sisi kamera, desain, layar, hingga jeroannya terus mengalami peningkatan.

Smartphone-smartphone premium atau biasa disebut dengan flagship didefinisikan sebagai smartphone yang sempurna karena membawa segudang fitur yang canggih plus performa yang sangat cepat. Tapi apakah smartphone canggih selalu laku di pasaran? Faktanya tidak! Entah karena faktor harga yang melambung tinggi, desain kurang menarik, atau memang kurang beruntung, tiga smartphone canggih berikut ini nyatanya tidak laku di pasaran.

Essential Phone

Diawal tahun 2017 lalu, Andy Rubin selaku founder Android memberikan surprise kepada gadget mania dengan merilis smartphone unik hasil racikan timnya. Smartphone tersebut adalah Essential Phone yang membawa desain unik! Layarnya berukuran 5,71 inci dengan bezel super tipis dan poni kecil sebagai ruang untuk kamera depan. Desainnya dibangun dari material kaca, ceramic dan titanium yang berkilau.

Tidak hanya cantik dari luar, Essential Phone juga membawa jeroan yang kuat diantara chipset Snapdragon 835 yang dipadukan dengan RAM 4 GB dan memori internal 128 GB. Tak ketinggalan ada pula teknologi dual camera serta sensor fingerprint. Fitur yang diusung sangatlah lengkap, performa yang dibawa juga sangat cepat.

Tapi smartphone ini tidak laku di pasaran. Mengapa? Mungkin karena namanya yang belum dikenal masyarakat atau strategi promosi yang kurang berhasil. Selain itu, harga jual smartphone ini juga terlalu tinggi. Sekadar informasi, ketika pertama kali dirilis Essential Phone dijual dengan harga Rp9-10 jutaan.

Razer Phone

Selain Essential Phone, perusahaan yang fokus menghadirkan perangkat gaming yakni Razer Phone mengalami hal yang sama. Mencoba peruntungan dengan membuat smartphone gaming, faktanya Razer belum mampu menggebrak pasar smartphone flagship. Sebagaimana statusnya sebagai smartphone gaming, Razer Phone dibekali chipset Snapdragon 835 yang ditunjang RAM super besar yakni 8 GB.

Salah satu kelebihan dari smartphone ini terletak pada layarnya yang memiliki refresh rate hingga 120 Hz. Pastinya, bermain game akan terasa lebih smooth dan tajam. Selain itu, smartphone ini juga sudah mendukung dual-camera belakang yang cukup impresif. Dibanderol dengan harga Rp9 jutaan, Razer Phone nyatanya belum sanggup menembus pasar penjualan smartphone dunia.

LG G6

Sebagaimana rumor yang beredar, LG akhir-akhir ini mengalami defisit dikarenakan sejumlah smartphone buatannya kurang laku di pasaran. Salah satu smartphone LG yang gagal mencapai target yang diinginkan adalah LG G6. Smartphone ini ditargetkan terjual sebanyak dua juta unit, tapi apa daya nyatanya penjualan LG jauh dari target yang telah ditentukan. Bahkan LG harus merugi hingga Rp1,6 triliun atas kegagalannya tersebut.

LG G6 mengusung desain bezel-less dengan jeroan yang sedikit nanggung untuk smartphone yang lahir ditahun 2017. Pasalnya, LG G6 masih menggunakan chipset Snapdragon 821 yang dipadukan RAM 4 GB dan baterai 3.300 mAh. Untuk urusan kamera, LG G6 mengusung dual-camera belakang dengan hasil jepretan yang cukup keren.

Tiga smartphone di atas memang tidak laku di pasaran, tapi bukan berarti jelek ya. Untuk Anda yang hendak membeli tiga smartphone di atas, percayalah bahwa ketiganya memiliki performa dan fitur yang canggih. Selain itu jika Anda ingin tampil beda tiga smartphone di atas bisa jadi alternatif terbaik, karena di Indonesia jarang yang menggunakan.

Baca juga

Dan sebenarnya boleh dikatakan masih ada satu lagi smartphone flagship yang layak masuk daftar ini. Yap, tak lain tak bukan adalah HTC U11. Punya jeroan kencang dan kamera yang diakui DxOMark, HTC U11 pun gagal bersinar melawan para pesaingnya.