Perang dagang Amerika Serikat dan Cina terus bergejolak. Seperti yang kita tahu, perselisihan kedua negara besar tersebut, membuat Huawei menuai akibatnya. Ya! Raksasa teknologi asal Cina tersebut kini “dijauhi” oleh sejumlah perusahaan besar asal Amerika Setelah, seperti Google misalnya.
Google yang berbasis di Mountain View, Amerika Serikat kini tidak lagi mengizinkan sistem operasi mobile yang dikembangkannya, yakni Android untuk dipakai oleh Huawei. Nah! Terkait dengan hal itu, Huawei pun tidak tinggal diam. Mereka berencana untuk meluncurkan OS baru pada bulan Juni 2019.
Disebut-sebut, sistem operasi mobile yang kabarnya sudah masuk dalam tahap pengembangan akan datang dengan nama HongMeng OS. Namun muncul pertanyaan besar yang dimiliki oleh banyak orang, yakni mengenai dukungan aplikasi yang ditawarkan oleh HongMeng OS.
Untuk mengatasi hal tersebut, Huawei mengatakan bahwa sistem operasi buatannya ini akan kompatibel dengan semua aplikasi Android. Selain itu, HongMeng OS juga dapat dikompilasi ulang untuk mendongkrak kinerjanya.
Terkait bagaimana Huawei akan mendistribusikan aplikasi-aplikasi yang kompatibel dengan HongMeng OS setelah Play Store tidak ada, bisa kita lihat bahwa mereka merangkul Aptoide. Selain itu, Huawei sepertinya juga mempersiapkan Huawei App Gallery sebagai marketplace utamanya.
Hingga saat ini, Android yang dikembangkan oleh Google memang jadi sistem operasi mobile yang paling eksis di industri gadget. Rival terakhir yang bisa kita lihat untuk melawan Android adalah Tizen OS yang dikembangkan oleh Samsung.
Lantas, apakah HongMeng OS nantinya dapat menggantikan Android dan Windows sekaligus untuk semua perangkat yang dibuat oleh Huawei? Tentu saja tak sedikit yang berharap, Huawei mampu mengatasi semua masalah yang sedang dihadapi, termasuk pengembangan HongMeng OS.
Baca juga
- Huawei P30 Pro dan Mate X Lenyap dari Situs Android
- Cabut Pernyataan, Panasonic Tak jadi Boikot Huawei
- Selain Google, ARM Ikut Putuskan Kerjasama dengan Huawei
Huawei memang sedang mengalami kesulitan, dan sepertinya mereka memiliki rencana besar untuk membuat ekosistem sendiri. Jika hal ini berhasil dilakukan oleh Huawei, tentu saja ini tamparan keras yang harus dihadapi sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat yang sudah kadung memutus kerja sama.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?