Seperti yang kita tahu, Huawei telah memperkenalkan dua smartphone unggulannya, Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro. Meski begitu, Huawei harus berjuang keras untuk memasarkan kedua smartphone barunya itu. Ya! Mate 30 dan Mate 30 Pro tidak diperkenankan untuk menggunakan aplikasi yang dikembangkan oleh Google.
Hal ini adalah imbas dari perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat yang membawa dampak kepada Huawei. Ya! Raksasa teknologi asal Cina itu tidak diperkenankan untuk bekerja sama dengan Google, selaku pemilik aplikasi yang banyak berjalan di smartphone Android.
Dari masalah yang harus dihadapi, bagaimana penjualan Mate 30 dan Mate 30 Pro? Huawei mengklaim bahwa mereka telah menjual lebih dari 1 juta unit Mate 30 dan Mate 30 Pro dalam seminggu, sejak smartphone ini dilepas ke pasaran pada tanggal 26 September 2019. Ya! Huawei mengklaim kedua smartphone terjual 1 juta unit dalam tiga jam.
Karena Huawei adalah perusahaan swasta, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk memverifikasi angka penjualan tersebut. Namun, sejumlah gambar di Weibo, dari toko utama mereka di Shenzhen yang baru dibuka, menunjukkan kerumunan banyak orang yang antri hingga ke pinggir jalan.
Ya! Popularitas Huawei di Cina mungkin tampak mengejutkan, mengingat sebagian besar konsumen setidaknya menginginkan akses ke Google Play Services pada smartphone premium. Namun, Huawei menikmati dukungan kuat dan popularitas besar di Cina, terutama pasca embargo perdagangan dari pemerintah Amerika Serikat.
Sebagian besar masyarakat di Negara Tirai Bambu tersebut merasa bahwa Huawei telah menjadi sasaran ketidak adilan yang diterapkan oleh Donald Trump, selaku orang nomor satu di Amerika Serikat. Bahkan di Hong Kong, model impor Mate 30 dijual dengan harga tinggi, karena stok di Alibaba yang memiliki situs Cina Taobao habis.
Namun ada satu hal yang cukup menarik. Huawei Mate 30 Series diperkenalkan di Munich, Jerman dan disebutkan harga resmi Eropa. Nah! Huawei sendiri hingga saat ini belum memulai penjualan kedua smartphone tersebut di Eropa atau di mana pun di pasar internasional.
Terkait dengan hal itu, ada dugaan kuat bahwa Huawei sedang melobi Google untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya sebelum kedua smartphone andalan itu masuk pasar internasional. Ya! Memang tak sedikit yang menunggu-nunggu, kapan smartphone ini akan dijual secara global oleh Huawei.
Di Cina, Huawei Mate 30 Pro dengan varian Vegan Leather Forest Green tampaknya menjadi yang paling populer. Huawei sendiri menawarkan Mate 30 dengan banderol seharga € 799 atau setara dengan Rp12,4 juta. Sementara Mate 30 Pro dijual seharga € 1099 atau sekitar Rp17 juta dan Mate 30 Pro 5G seharga € 1199 atau sekitar Rp18,5 juta.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?