Film pendek terbaru Apple yang berjudul “The Bucket” dikatakan diambil sepenuhnya menggunakan iPhone Xs. Namun, apakah kalian percaya begitu saja? Ya! Pada bagian kredit akhir memang tertulis bahwa Apple menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tambahan.
Jika kita lihat, beberapa hasil rekaman yang ada di dalam film ini jauh dari apa yang dapat dilakukan oleh sebuah smartphone. Nah! Sebenarnya perangkat tambahan yang katanya turut digunakan ada di posisi mana? Itulah yang membuat banyak orang penasaran.
Harus diakui, Apple memang meramu iPhone Xs sebagai sebuah smartphone yang sangat berkompeten. Namun dalam pembuatan film pendek ini ada slogan yang berbunyi “Shot on iPhone”. Ya! Pesan tersebut mengisyaratkan jika kalian ingin membuat rekaman video yang baik, cukup menggunakan iPhone Xs.
Dari film The Bucket hal yang paling menonjol adalah efek bokeh yang begitu mengesankan. Ini jelas ada campur tangan sinematis yang dipoles. Apalagi bidikan jarak dekat yang begitu bagus mengingat mode portrait Apple yang belum bisa mencapai hasil maksimal. Ya! Itu hanya tersedia untuk foto diam.
Jelas untuk video terlalu berat secara komputasional, apalagi hanya menggunakan smartphone. Lebih jauh, jika kita mengasumsikan bahwa algoritma memainkan peranan di sini, deteksi tepi yang dicapai pada subjek tanpa cacat. Ditambah, kekuatan blur cocok dengan jarak dari bidang fokus yang terlalu sempurna.
Itu berarti bahwa optik sebenarnya dengan kedalaman bidang dangkal turut digunakan daripada memoles ulang lewat perangkat lunak. Ini akan mengungkap bagaimanan rekaman itu berhasil ditangkap. Ya! Apple diduga kuat menggunakan iPhone Xs dan serangkaian perangkat tambahan lainnya.
Lantas, perangkat tambahan apa saja yang menempel ke bodi iPhone Xs yang dipakai oleh Apple. Selain ada adaptor, Apple juga menggunakan rig lensa profesional. Idenya ini sangat mirip dengan kit lensa yang kalian tempel ke kamera di smartphone. Bedanya, ini lensa profesional full-frame.
Model ini dibuat oleh perusahaan yang bernama Cinematic International dan menawarkan dukungan untuk sebagian besar lensa Canon, Nikon dan Sony. Tentu saja, perangkat lain juga ada dan tidak lagi diragukan jika Apple mengembangkannya sendiri.
Terakhir masuk ke proses editing, tentunya Apple telah memoles film pendek tersebut menggunakan bantuan software. Ya! Saat ini banyak aplikasi video editing profesional yang bisa kalian temukan di pasaran dan diperkirakan Apple menggunakan aplikasi video editing yang terbaik.
Baca juga
- Buruh dengan UMP DKI Jakarta Butuh 5,2 Bulan untuk Beli iPhone Xs
- Casing Baterai untuk iPhone Xs Bisa Dipakai oleh iPhone X
- Apple Bohongi Publik Soal Ukuran dan Resolusi Layar iPhone X?
Ini bukan pertama kalinya Apple atau sejumlah produsen smartphone lain melakukan “aksi” semacam ini. Sekali lagi, Apple jelas tidak “mempekerjakan” satu perangkat, yakni iPhone Xs untuk membuat The Bucket. Positifnya, Apple mengakuinya lewat kredit di akhir film. Bagimana menurut kalian?
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?