Survei: Banyak Pengguna iPhone Rela Upgrade Tiap Tahun

Tiga smartphone besutan Apple, yakni iPhone X, iPhone 8 dan iPhone 8 Plus yang diperkenalkan pada bulan Oktober tahun lalu oleh sebagian orang dianggap bukanlan perangkat murah. Meski begitu, tak sedikit yang berlomba-lomba untuk membeli ketiga perangkat tersebut.

Seperti kita ketahui bersama, Apple memasarkan iPhone X dengan harga mulai dari US$999. Sedangkan iPhone 8 dan iPhone Plus, masing-masing dibanderol dengan harga mulai dari US$699 dan US$799. Sekali lagi sangat jelas, ketiganya bukanlah smartphone murah.

Lantas, jika Apple pada tahun ini kembali merilis generasi iPhone terbaru, apakah masih banyak orang yang berkenan untuk membeli atau upgrade iPhone lama miliknya? Terlepas dari soal harga, pelanggan setia Apple tampaknya tetap stabil dan berminat untuk melakukan upgrade.

Hal ini terungkap dari sebuah survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Gene Munster’s Loup Venture. Menurut survei tersebut, ada sebanyak 22 persen pemilik iPhone di Amerika Serikat yang berencana untuk melakukan upgrade ke iPhone terbaru yang dirilis tahun ini.

Meski begitu, angka tersebut sedikit menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 23 persen. Jika dibandingkan pada tahun 2016, hanya ada sebanyak 15 persen pengguna iPhone yang mengatakan bahwa mereka berencana untuk melakukan upgrade.

Namun perlu dicatat, bahwa pelanggan yang berencana untuk melakukan upgrade dibandingkan dengan mereka yang benar-benar ingin melakukannya adalah dua hal yang sangat berbeda. Mungkin akan ada berbagai faktor yang akhirnya mengubah pikiran mereka untuk melakukan upgrade.

Baca juga

• Posisi Dual-camera Xiaomi Mi Mix 2S Mirip iPhone X?
• Bos Samsung: AR Emoji Tidak Mencontek Animoji iPhone X
• Bocoran Foto OnePlus 6, Padukan Desain iPhone X dan Galaxy S9+

Soal inovasi, Apple memang tak bisa dianggap remeh. Terbukti, ketika mereka mengadopsi layar penuh dengan poni, kini tak sedikit pabrikan smartphone Android yang berbondong-bondong untuk mengikutinya. Contoh lainnya yang juga ditiru adalah pemanfaatan sensor pemindai wajah atau face recognition serta hilangnya jack audio.